I. Indera Pengecap
Lidah adalah indra pengecap yang berfungsi untuk
membedakan presepsi rasa pada makanan yang dimakan. Dalam menjalankan
fungsinya, pengecap dapat merasakan ratusan sensasi yang dirasakan. Tetapi ada
lima sensasi pengecap primer/dasar, yaitu: asam, asin, manis, pahit dan umami.
Lima sensasi inilah yang saling berkombinasi sehingga tercipta ratusan sensasi
yang dirasakan oleh indera pengecap.
Pada membran mukosa lidah tedapat papilla yang berfungsi
membedakan rasa. Ada empat jenis papilla yaitu papilla filliformis, papilla
fungiformis, papilla vallata/sirkumvalata dan papilla foliata. Terdapat taste
buds sebagai reseptor pengecap yang terletak pada papilla (papilla valata/
sirkumvalata, papilla fungiformis, papilla foliata), selain itu taste buds juga
terletak di pilar tonsilar, epiglotis, dan esofagus bagian proximal. Taste
berdiameter sekitar 1/30 mm dan panjang sekitar 1/16 mm. Pada taste buds
terdapat sel reseptor gustatorius. Pada permukaan sel reseptor gustatori
terdapat pori-pori (taste pori) yang berhubungan dengan gustatory hair.
Jaras Pengecapan
Di awali dari Taste buds sebagai reseptor pengecapan akan
menyebarkan impuls menuju ke nucleus gustatorius di medula oblongata melalui
Nervus VII (fasialis), Nervus IX (glosofaringeus), dan Nervus X (vagus). Dimana
nervus VII (fasialis) letaknya pada bagian 2/3 anterior lidah, nervus IX
(glosofaringeus) letaknya pada bagian 1/3 posterior lidah dan nervus X (vagus)
letaknya pada faring dan epiglottis kemudian ke tiga nervus ini akan bersinaps
di nucleus traktus solitaries di area
gustatorik, kemudian nucleus solitaries mengirim neuron ke nucleus medial
posterior ventral thalamus, selanjutnya di transmisikan ke bagian bawah girus postsentralis
pada korteks serebri parietalis, neuron ini akan mengelilingi fisura sylvii kemudian ke daerah
operkulan-insular.
II. Indera Penghidu
Hidung merupakan organ reseptor sensorik yang berfungsi
menerima rangsang kimia berupa gas yang menghasilkan sensasi bau. Proses
penghidu terjadi ketika ada seseorang melakukan proses inspirasi, karena
sel-sel olfaktorius hanya bekerja ketika ada stimulus (rangsangan) ketika ada
udara yang masuk kerongga hidung
sehingga untuk meningkatkan kemampuan penghidu seseorang dapat melakukan
teknik menghirup udara.
Ada
3 sifat zat yang dapat memberikan rangsangan terhadap indera penghidu:
1. Zat
mudah menguap, ada gas hasil uap yang dapat masuk ke hidung
2. Zat
sedikit larut, agar zat dapat melewati mukus dan sampai di sel olfaktoria
3. Zat
larut dalam lipid, agar zat dapat terlarut dalam lipid yang ada di
rambut-rambut olfaktoria dan ujung luar sel-sel olfaktoria.
Menurut penelitian sebagian besar ahli
fisiologi, organ penghidu dipengaruhi oleh tujuh sensasi penghidu primer, yaitu :
camphoraceous (kamfer), musky, bau bunga, papperminty, eter, bau yang tajam,
dan bau busuk.
Cavum nasi dilapisi oleh dua jenis membran
mukosa, yaitu membran mukosa respiratorius dan membran mukosa olfaktorius.
Membran mukosa olfaktoria terletak dibagian superior rongga hidung tepatnya
melapisi permukaan atas concha nasalis superior yang memiliki luas permukan
sekitar 2,5 cm2 dan tersusun atas epitel.
Ada tiga macam sel yang yang terletak di
membran mukosa olfaktorius, yaitu : sel reseptor, sel penyokong dan sel basal. Sel-sel
olfaktoria berfungsi sebagai reseptor penciuman, sel ini termasuk sel bipolar.
Jumlah sel-sel olfaktoria sekitar 100 juta dan terletak selang-seling dengan
sel sustentakular. Di sel olfaktoria terdapat olfactory hairs (cilia) yang
berfungsi sebagai penerima stimulus kimia (odorant). Selain tiga macam sel di
membran mukosa olfaktorius, juga terdapat glandula olfaktorius yang memproduksi
mukus yang berfungsi melarutkan odorant.
Jaras Penghidu
Ketika seseorang mencium sesuatu, substansi
kimia yang berbau (odorant)masuk ketika udara naik ke lubang hidung luar
(nares), ketika odorant sampai di atas membran mukosa olfaktorius, odorant berikatan
dengan olfaktoorius reseptor protein pada olfactory hairs. Setelah olfaktorius
reseptor protein berikatan dengan odoran, olfaktori reseptor sel berpasangan
dengan protein G dan mengaktifkan enzim adenilat siklase dan dihasilkan cAMP
yang merangsang pembukaan chanel Na+ sehingga Na+ masuk kedalan sel dan mengakibatkan depolarisasi dan terjadi potensial
aksi. Kemudian potensial aksi disalurkan sepanjang reseptor olfaktorius,
kemudian dari reseptor olfaktorius dihantarkan ke nervus olfaktorius, bulbus
olfaktorius, dan berjalan sepanjang tractus olfaktorius sampai ke area
olfaktorius primer di lobus temporalis cortex cerebri.
Hubungan
antara Pengecap dan Penghidu
Antara indera pengecap dan penghidu terdapat
hubungan dalam menghasilkan sensasi rasa. Ketika bahan kimia (testant) larut
dalam air liur kemudian mengaktifkan reseptor pengecap (taste buds) dan
mengirimkan impuls pengecap sepanjang nervus sampai ke medulla, kemudian sinyal
ini diteruskan sampai ke otak dimana sinyal ini berhubungan dengan sinyal bau
untuk menghasilkan sensasi rasa.
DAFTAR
PUSTAKA
Guyton and Hall, 2006. Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, Irawati, dkk., 2012, EGC, Jakarta
Harvard
medical school, 2004. Harvard Men’s
Health Watch,Vol 8:9, 2-3.
Laksmini, Y, et al., 2012. Panduan Praktium Blok Oragan Indra (1.3),
Edisi I, cetakan II, Tim Blok Organ Indra, Yogyakarta
Sherwood,
L.,2011.Fisiologi Manusia : Dari Sel ke
Sistem, Edisi ke-6, EGC, Jakarta
Harrah's Casino and Hotel - Biloxi, MS - JT Hub
BalasHapus› › Biloxi, 영주 출장샵 MS Hotels & Resorts › 청주 출장마사지 › Biloxi, MS Hotels & Resorts 세종특별자치 출장안마 From JT Hub, to the JT Hub Hotel, you'll experience a 광주광역 출장마사지 Free WiFi and 2 의왕 출장샵 indoor pools; and a Jacuzzi.